Tuesday 25 November 2008

Preview : Liverpool vs Marseille



Kiprah Liverpool di Liga Champions musim ini belum sempat sekalipun ditonton langsung lewat layar kaca. Dengan jadwal yang malam banget, sepertinya badan enggan untuk dibawa duduk manis di depan Aquos. Bukan karena tidak terlalu antusias dengan Liga Champions yang sudah diraih lima kali, dan harus ganti nomor hape kalo juara enam kali, tapi emang susah ngatur jadwal. Malahan pernah salah pasang alarm karena salah baca jadwal, jadinya pas bangun yang ada dilayar tim lain. Tidur lagi deh.

Menghadapi Marseille, yang akan dijamu di Anfield, Rabu 26 Nov 2008, pukul 19.45 waktu Anfield atau Kamis dini hari nanti bbwi (Biar inget nanti bikin schedule di Nokia), Liverpool tentu tidak akan mengulang kisah sedih musim lalu, saat kalah 0-1 (03/10/2007). Perjumpaan dengan Marseille ini juga akan merupakan kali kedua di musim ini, setelah pertandingan pertama menang 2-1 (16/09/2008), kali ke empat di Liga Champions, dan pertemuan ke enam dalam sejarah Liverpool.



Dalam pertandingan kali ini, Gerrard akan kembali tampil setelah sembuh dari cederanya sehingga dapat mengisi lini tengah bersama dengan Alonso yang dimainkan Rafa dua puluh lima menit pada pertandingan melawan Fulham. Tentu saja dengan kehadiran Gerrard, kans Liverpool untuk meraih tiga angka penuh sangat besar sehingga dapat membawa Liverpool melaju ke babak berikutnya. Hasil imbang juga akan membawa Liverpool ke babak selanjutnya sepanjang Atletico Madrid tidak kalah dari PSV.

Marseille yang sekarang ada di peringkat 3 Liga Prancis, diperkuat oleh bekas pemain Liverpool Bolo Zenden dan saudaranya Bruno Cheyrou yaitu Benoit. Keduanya akan menjadi ancaman bagi Liverpool, terutama Zenden yang mencetak gol dari tendangan bebas dimenit akhir saat mereka menahan imbang 2-2 melawan Lille.

Pertandingan kali ini juga akan menjadikan Rafael Benitez sebagai manajer Liverpool yang membawa Simerah bermain di Eropa terbanyak dengan 66 pertandingan untuk memecahkan rekor Bill Shankly dengan 65 pertandingan. Saat ini rasio kemenangan Rafa di Eropa adalah 58.5 %.

Prediksi : Liverpool 2 vs 0 Marseille .

Heri Suherman,
Dari berbagai sumber.

Sunday 23 November 2008

Imbang dengan Fulham menutup bulan November



Hasil imbang tanpa gol dengan Fulham membuat Liverpool harus puas berada di urutan kedua klasemen sementara Liga Inggris dengan perbedaan lima belas gol dengan Chelsea. Hasil kacamata yang juga dialami Chelsea di Stamford Bridge dan MU di Villa Park, membuat Liverpool dan Chelsea menjaga jarak dengan MU dan Villa dengan selisih delapan dan sembilan poin.

Apabila dilihat dari Liga Inggris Macro, hasil imbang 0-0 dengan Fulham itu memang cukup baik dimana Simerah masih meraih satu angka, namun jika dilihat dari perjumpaan Liverpool dengan Fulham yang tidak pernah menang dalam 27 pertandingan di Anfield, jelas sangat meresahkan. Dengan penguasaan bola yang dominan dan gempuran dari kedua sisi, Liverpool gagal menembus benteng Fulham yang ditukangi Schwarzer dibawah jaring. Terlepas dari kurang tenangnya pemain depan Liverpool dalam melakukan penyelesain akhir, aksi kiper Fulham itu membuat pemain Liverpool harus tertunduk saat meninggalkan lapangan.

Tanpa adanya Gerrard dilapangan tengah dan Alonso yang datang sebagai pemain pengganti di dua puluh lima menit terakhir, membuat Simerah kelabakan. Duo Mascherano dan Lucas, yang terlihat ragu dalam penguasaan bola dan sering terlambat dalam menahan laju pemain Fulham, tidak dapat mendukung Torres di depan. Untungnya dua sayap yang hidup dari pergerakan Riera dan Kuyt serta dukungan dua full back, Arbeloa dan Aurelio, yang membantu dari kedua sisi menjadika permainan Liverpool sedikit lebih hidup. Namun sayang, hingga peluit panjang satu gol pun tidak kunjung hadir.

Demikian juga halnya dengan aksi Torres yang ingin mengulang golnya ke gawang Fulham dua belas bulan sebelas hari yang lalu, berhasil dimentahkan oleh aksi kiper asal Australia itu. Keane yang sudah berhadapan dengannya juga tidak berhasil serta tendangan Kuyt berhasil dimentahkan. Dengan tinggi badan 1,83m, tendangan para pemain Liverpool yang cenderung selalu ke atas gawang sepertinya mudah untuk diatasinya. Andai ada tendangan menyusur tanah seperti yang dilakukan Torres tahun lalu. Memang kiper Fulham saat itu adalah Niemi, namun sangat terlihat bahwa para pemain Liverpool kurang tenang dalam penyelesaian akhir sehingga hasil imbang 0-0 ini menjadikan Liverpool hanya mengemas tujuh poin di bulan November dan harus puas di urutan dua.

Memasuki bulan Desember dimana Liverpool akan membuka lembaran baru di bulan itu, dengan menjamu West Ham, hasil maksimal haruslah diraih. Chelsa yang menjamu Arsenal dan MU yang bertandang ke Man City sehari sebelumnya membuat Liverpool bisa mengintip hasil dari dua derby itu. Secara keseluruhan di Liga Preminer pada bulan Desember, Liverpool akan bertanding melawan West Ham (1), Blackburn (6),Hull (13),Arsenal (21),Bolton (26),Newcastle (28).

Berkaca dari pengalaman sebelumnya dimana hasil bulan Desember akan membawa pengaruh besar dikompetisi secara keseluruhan maka Liverpool haruslah bermain dengan sepenuh hati, menjaga irama permainan dan melakukan rotasi yang baik. Jadwal yang super ketat dan lawan yang beragam adalah ujian untuk gelar ke sembilan belas.

Seperti kata pepatah, apabila perjalanan berat maka kita akan lebih berhati-hati. Hal itu yang harus diperhatikan apabila Liverpool bertandang ke kandang Arsenal. Meski sampai saat ini, mereka sudah kalah dua kali disana dan tiga kali saat tandang, bukan berarti Liverpool akan menganggap remeh the Gunners, karena saat MU lengah mereka tumbang di sana. Partai tandang melawan Blackburn dan Newcastle juga akan sangat berat, Liverpool harus mengeluarkan determinasi yang tinggi untuk meraih angka penuh. Simerah juga harus mewaspadai Hull yang sekarang duduk diperingkat enam. Seperti sejarah yang berulang, mereka adalah tim promosi yang sedang naik daun dan Liverpool selalu kesulitan menghadapi tim-tim seperti itu.

Semoga Liverpool dapat melalui enam pertandingan itu dengan baik dan menutup akhir tahun 2008 dengan manis sehingga dapat menatap matahari di tahun 2009 dengan harapan indah; Juara Liga ke sembilan belas kali. Bukan mimpi, tapi itu adalah harapan senantiasa ada di hati kita. With hope in your heart, You’ll never walk alone.


Cibubur : 23 November 2008.

Monday 10 November 2008

Sabar dan Ikhlas : RK7




Dua kata ampuh yang ditemui pertama kali sewaktu nonton AAC setahun kemaren. Dua kata sederhana yang apabila diamalkan sangat berat namun berdampak sangat positif dalam kehidupan kita. Betapa tidak, ketika kita mendapatkan sesuatu tidak sesuai dengan rencana maka dengan sabar berusaha menunggu bahwa yang terbaik akan datang dan mengikhlaskan apa-apa yang terjadi saat ini. Sebagai penggemar Liverpool, saya tidak akan panjang lebar membahas dua kata sakti itu lebih dalam, tapi coba ditempatkan pada seorang pemain Liverpool, Robbie Keane dengan nomor punggung 7.

Robbie Keane yang terlahir sebagai penggemar Liverpool merupakan pemain yang berpengalaman di Liga Premier. Rafa dengan pengamatannya memerlukan dia sebagai bagian yang hilang untuk membawa Liverpool sebagai juara Liga Inggris. Dia memenuhi kriteria pemain yang diperlukan Rafa, pecinta Liverpool dan pemain berpengalaman.

Sebelumnya dengan kriteria itu, Rafa coba merekrut Fowler, tapi sang Dewa itu terlalu sepuh untuk tim muda Liverpool yang dinamis. Demikian juga Bellamy, yang ternyata kurang pas dihati Rafa dengan tingkah laku negatifnya. Seorang RK7 adalah jawaban Rafa atas seorang striker haus gol yang berpengalaman di Liga Inggris dan pecinta Liverpool sejati sehingga mau bertanding dalam level apapun demi cintanya pada Liverpool. Wish Rafa pick me, secara saya pecinta Liverpool cuma berpenglaman membawa Himatika di Liga ITB doang :)

Penantian Rafa dan pecinta Liverpool akan hadirnya gol-gol dari RK7, sepertinya harus dibarengi dengan sabar dan ikhlas. Menanti dengan sabar akan lahirnya gol itu dan Ikhlas karena Keane berjuang keras untuk mencetak gol, hingga waktunya tiba.

Ketika akhirnya RK7 mencetak gol pertamanya untuk Liverpool di Liga Champions saat melawan PSV, penantian itu mulai menemukan jawabannya. Meski menjadikannya striker 'terlambat' yang mencetak gol dalam debutnya di urutan 5. Dia mencetak gol setelah berada di lapangan hijau selama 688 menit dalam sebelas pertandingan.

Bukan sebuah ukuran yang menjadikan dia sebagai pemain yang gagal karena sang pencetak gol terbanyak Liverpool, Ian Rush, memerlukan waktu 813 menit untuk mencetak gol pertamanya, setelah bermain dalam 10 pertandingan. Jika ingin tau yang paling lelet, dia adalah Peter Crouch, yang baru mencetak gol setelah bertanding 18 kali dalam 1228 menit.

Usai mencetak gol di Eropa, tentu Keane ingin sekali menunjukan dirinya sebagai pencetak gol di Inggris. Dengan menghilangnya Torres dari skuad akibat cedera hamstring, harapan pecinta Liverpool dibebankan padanya. Namun sekali lagi, kita harus sabar dan ikhlas karena hingga pertandingan vs Spurs yang menjadi rumah Keane sebelumnya, dia belum juga bisa mencetak gol. Malahan Liverpool yang pertama kali tersungkur.

Hingga tiba saatnya pertandingan Liverpool vs WBA, 8 Nov 2008 dalam lanjutan Liga Premier Inggris minggu ke dua belas. Jika Liverpool menang ini adalah kali ke seratus lima puluh kemenangan Rafa sebagai manajer Liverpool. Harapan besar kembali ada di pundak Keane untuk membawa Liverpool kembali ke puncak klasemen meski satu hari karena Chelsea akan bermain besok harinya.

Dia dengan sabar berusaha bermain total dan mencari celah untuk menerobos pertahanan the Baggies yang tidak mau terus kalah dari Liverpool dalam sepuluh pertandingan terakhirnya. Satu dua sentuhanya dapat mengirim umpan pada Arbeloa yang berdiri di sisi kanan namun umpannya pada Kuyt hanya membuat tendangan gawang.

Buah dari sabar dan ikhlas akhirnya muncul juga. Koordinasi dan pengertian dengan Gerrard, membuat dia mempunyai ruang tembak di sisi kiri saat umpan sang kapten disambutnya dengan cocoran kaki kiri pada menit 34. Gollll. Tipikal gol Keane dengan ketenangan dan keakurasianya. Satu gol Keane tidak cukup. Serangan balik usai Liverpool mematahkan tendangan penjuru the Bagies, Aurellio mengirimkan umpan matang yang membuat mantan penjaga gawang Liverpool, Carson maju untuk menghalau, namun Keane terlalu cepat untuk dihadang, dengan satu sentuhan untuk melewatinya, Keane mengarahkan bola ke gawang dari jarak cukup jauh pada menit 43. Golllll.



Keane pun dengan suka cita mencium badge Liverpool dikaosnya sambil menunjukan dua jarinya. Kesabaran dan Keikhlasan akan seorang Keane, terbayar sudah. Bukan kebetulan kalo dua gol Keane terjadi pada menit 34 dan 43 yang bila kedua angka itu dijumlahkan menjadi 7. Itu hanya clinical yang menghubungkan sesuatu dengan lainnya, tapi percayalah itu yang terjadi.

Usai babak pertama, sebuah text message dari penggemar Liverpool yang berkenalan ketika nonton bareng di Bandung, muncul di handphone, 'Keane 2-0 euy'. Sebuah jembatan persahabatan akan arti YNWA, saat kita saling berkirim kabar akan hasil Liverpool. Dibalas ke Ucok, nama penggemar Liverpool itu. 'Good Start. Moga2 bisa bkn hatrik dan Torres bisa ganti dia dan bikin gol juga'. Bukan tanpa sebab
kalo keinginan agar Keane mencetak hatrik muncul karena tiga gol dalam satu pertandingan akan membuat seorang striker merasa dirinya 'perkasa'.

Namun hingga Torres masuk menggantinya menit 72, Keane harus puas dengan dua gol dikantongnya dan Liverpoolpun meneruskan perjuangannya saat Arebeloa menutup gol menit 93, untuk membawa Liverpool ke puncak klasemen.

Sebuah hasil maksimal usai terpuruk di White Heart Line. Kini, Keane sudah mencetak gol dan Liverpool dengan trio strikernya sudah menebarkan ancaman. Semoga hasil ini bisa bertahan hingga bulan Mei. Semoga kesabaran dan keikhlasan kita menunggu Liverpool juara Liga Inggris akhirnya tercapai jua. Sambil melantunkan lagu Kla Project....Semoga....

Sumber :
http://www.lfchistory.net/redcorner_articles_view.asp?article_id=2477
http://www.rivals.net/news/pgarticle.aspx?artid=13482_4473669&id=46

Better Late than Never



Thursday, November 6, 2008 at 12:52am



Dini hari tadi, memang tidak secara langsung menyaksikan perjuangan Liverpool untuk tidak kalah dua kali berturut-turut. Liverpool dengan semangat tidak kenal menyerahnya berhasil menahan imbang Atletico Madrid 1-1, lewat gol Gerrard menit 93. Again, Liverpool merubah muka masam para pendukungnya menjadi sumringah. Tapi mengapa harus diakhir pertandingan. Yup, It's better Late than never.

Judul diatas diambil dari tajuk ESPN yang mengomentari gol-gol Liverpool yang lebih banyak dicetak di seperenam terakhir dari waktu pertandingan. Dan jadi semakin tertarik untuk mengomentarinya lebih lanjut.



1. Pertandingan Liverpool akan semakin menarik untuk ditonton karena hasil akhir tidak bisa ditebak. Sebagai penggemar Liverpool, kita selalu menginginkan Liverpool untuk menang dan keinginan itu senantiasa akan terpuaskan dengan semangat pantang menyerah.

2. Gol yang paling dramatis ialah golnya Kuyt yang membawa Simerah berlaga di Liga Champions pada menit 118, saat Liverpool menjamu Standard Liege di Anfiled dalam penyisihan Liga itu usai Liverpool ditahan imbang 0-0 di Stade de Sclessin.

3.Gerrard memang sang penyelamat. Betapa tidak, dia berhasil membawa Liverpool menang atas Boro (23-Aug-08) usai tertinggal lebih dulu dengan mencetak gol menit 95.Liverpool bahkan baru bisa membalas 4 menit menjelang pertandingan usai dalam waktu tanpa 'injury time. Juga gol dini hari pagi, yang menahan laju Atletico Madrid ke babak berikutnya.

4.Kebalikannya adalah apabila Liverpool mencetak gol di bawah menit kesepuluh maka Liverpool membawa duka. Yang pertama, saat Gol Gerrard menit ke dua pada pertandingan melawan Stoke ( 20-Sep-08 ) dianulir wasit, maka Liverpool hanya meraih satu angka. Kemudian saat Kuyt mencetak gol pada menit ke tiga melawan Spurs minggu lalu, giliran pendukung Liverpool menangis karena hasil akhir 1-2.

5. Semoga hasil imbang di Anfield dan kekalahan di White Heart Line dapat segera berubah dengan angin segar saat berhadapan dengan West Brom, Bolton Wanderers dan Fulham di Liga dalam bulan November ini. Jangan lupa kita juga kembali ke White Heart Line untuk membalas dendam meski dalam ajang yang lain, Piala Liga. Selain Spurs adalah juara bertahan, rotasi Raffa akan merubah warna pertandingan itu.

Gehu Cendana..

Sunday, November 2, 2008 at 1:58am

Seperti biasanya kalo pulang ke Bandung selalu menyempatkan diri untuk mencari makanan khas. Terkadang ga langsung menentukan apa yang akan dibeli tapi biasanya tergantung daerah mana yang dilalui dalam perjalanan. Sore tadi usai dari Kopo, coba ikut jalur menuju Pajagalan untuk sekedar bernostalagia melihat SDP 58, tempat selama enam tahun menghabiskan banyak sepatu karena terkelupas dengan bola plastik.

Dari jalan Pajagalan, yang kata orang berasal dari kata 'Jagal' dimana dulunya memang tempat penyembelihan kuda, belok kanan menuju Alun-alun. Dari sana coba lurus menuju menuju jalan Sunda untuk kemudian melintasi jalan Aceh untuk mendapatkan Gehu Cendana. Aga muter banget sih, kalo mau ke Dago pulangnya, cuma karena pengen merasakan kembali renyahnya Gehu itu, maka jalan aga sedikit jauhpun dilalui.

Gehu, yang seperti tipikal makanan ringan di Bandung, merupakan akronim dari 'Toge dan Tahu', biasanya berkumpul dengan Bala-bala (kalo diJakarta : Bakwan), Pisang Goreng, Tempe Goreng, Combro dan lainnya, Namun untuk pedagang gorengan Cendana, yang paling terkenal adalah gehunya. Meski aga susah parkir karena terlalu deket dengan persimpangan lampu merah dan becek namun karena ngidam, maka lima belas ribu ditukar dengan dua puluh lima Gehu.

Gehu masih panas yang tersimpen diserok pun berpindah tempat ke dalam bungkus kertas lengkap dengan plastik hitamnya. Tidak berani diicip-icip dulu karena masih sangat panas. Terbayang baunya gehu itu sepanjang sisa perjalanan menuju Kanayakan.

Perjalanan ke Bandung kali ini harus segera diakhiri karena jadwal pertandingan Liverpool yang kurang bersahabat, setengah satu pagi. Damn, Gehu Cendana pun belum sempet dicicipi karena persiapan pulang. Namun penantian untuk mencicipi makanan itu tak lama pun berakhir karena ada waktu sambil menunggu di Lavie, tempat belanja baju anak dibelakang Imanuel yang biasanya banyak ibu-ibu mudanya. hehehehehe.

Hanya saja perjuangan dan penantian untuk mencicipi makanan itu berakhir kekecewaan setelah dirasakan bahwa Gehu cendana itu tidak seperti yang dulu. Masih enak tapi meninggalkan sedikit kesat di lidah karena minyak goreng yang dipakainya. Hal itu menyebabkan hanya satu gehu yang dimakan. Nyesel. Sayang, tempat makan yang dulu biasanya bagus sekarang berubah, entah kenapa ? Kayanya ga bakalan lagi coba beli Gehu disana lagi.

Kejadian ini sepertinya mengingatkan akan arti pentingnya menjaga kualitas dan memanjakan pelanggan. Sesuatu yang disebut C-Trans di GE. Mungkin kalo pengalaman ini terjadi waktu Bos presentasi dan meminta untuk bercerita tentang pengalaman buruk akan satu pelayanan, pengalaman makan Gehu cendana ini akan dishare di meeting itu.

Itulah yang mungkin membuat Gehu Cendana hanya bisa berdiri d ipinggir jalan Cendana karena tidak bisa mengembangkan pelayanan dengan baik, sementara Kartika Sari bisa mengembangkan diri di pinggir jalan Dago dengan gedungnyahi yang mirip Mall dan parkir basement yang susahnya minta ampun.Bukan hanya modal yang jadi pembeda, tapi cara mereka memperlakukan customernya.

Good bye Gehu Cendana, semoga Batagor Ihsan masih sebaik yang dulu ...:(

Elegant...


Pasti pernah denger kata elegant khan ???? Bukan berarti 'eleh ganti' kalo lagi maen karambol, dimana kalo kalah kita diganti sama orang lain. Elegant yang dimaksud adalah luwes, rapih, bagus sekali. Belum liat ke kamus bahasa Indonesia apakah kata itu udah diserap jadi bahasa Indonesia.

Kenapa elegant ?

Tadi pagi dapat SMS, yang tertera dilayar dengan tulisan huruf besar 'IMPORTANT', yang berarti penting dong. Dari mana sampe berniat menuliskan seperti itu. Paling malas kalo dapat SMS pagi-pagi itu, tapi karena penasaran dibaca juga."Maaf siaran Astro terhenti s/d pemberitahuan lbh lanjut......". Hah ?????

Baru kemarin via Csnya dikonfirmasi kalo Direct Vision masih bisa menyiarkan acara Astro di Indonesia saat telpon minta pertambahan paket dan perubahan kartu kredit untuk auto debit. Semalam malah sudah email ke wecare@astro.co.id untuk inquiry selanjutnya. Ini yang disebut ga elegant, ga rapih, ga luwes dan ga bagus sekali.

Betapa Direct Vision tidak berusaha elegant untuk menyampaikan apa yang terjadi pada pelanggannya. Meski beritanya sudah bisa didapat di majalah Tempo seminggu sebelumnya atau di Interenet, tapi mereka tidak mau terbuka saat pelanggan bertanya langsung. Kita tidak peduli masalah apa yang terjadi antara DV dengan Astro, tapi cara mereka memperlakukan pelanggannya benar-benar tidak elegant.

Mereka bahkan tidak meminta maaf atas hilangnya kontents Liga Inggris, yang jadi andalan mereka atau sekedar pemberitahuan akan hilangnya kontents itu baik di Majalah bulanan yang dikirim atau dimedia massa. Kalo ditanyakan, mereka sedang berusaha, hanya sekedar untuk menenangkan pelanggannya. Konsekwensinya adalah pengurangan kontents karena masih adanya paket anak-anak yang ditonton. Dan susahnya sebagai penggemar Liga Inggris harus beralih ke Aora.

Aorapun kurang elegant. Mereka tidak mulai dari awal sehingga satu pertandingan awal harus disaksikan lewat tv satelit dicafe. Sosialisasi kurang sehingga baru bisa menikmati pertandingan pada minggu ketiga.

Sebagai konsumen, kita akhirnya tersudut dengan kenyataan bahwa provider terkadang tidak elegant dalam menindak lanjuti apa yang mereka alami sesungguhnya. Keterbukaan menjadi sebuah harga yang mahal.

Liverpool 3- Wigan 2 : Kolektifitas vs Individu


Sunday, October 19, 2008 at 12:28am



Hampir saja hati ini seperti diiris saat menyaksikan Liverpool menghadapi Wigan di Anfield. Drama yang dimulai ketika Agger yang turun kembali sebagai pemain utama membuat blunder sehingga Zaki mencetak gol. Apakah Liverpool kembali ke zaman Roy Evans dengan dagelan pemain belakangnya ?

Agger tentu tidak mau kalo tempatnya digantikan lagi, dia pun berusaha merancang gol dan kerjasamanya dengan Dossena, membuahkan assist untuk Kuyt menyamakan kedudukan 1-1. Apakah Liverpool harus ketinggalan dulu baru bisa mencetak gol dan menang ? Liverpool meski menguasai keadaan untuk mencetak gol lewat Riera dan Kuyt ternyata dikejutkan dengan Amir Zaki yang kembali mencetak gol indah dengan aksi saltonya.

Fenomena 2 kali ketinggalan...Apakah Liverpool bisa membalas ? Tanpa Torres yang cedera usai laga internasional..damn Spanyol, yang duduk ditribun ditemani temannya (Cakep bo)...Liverpool sepertinya kesulitan menghadapi Wigan yang disiplin. Tidak membiarkan Liverpool mengembangkan pertandingan dan menutup gerakan lawan. Namun, Dewi Fortuna kembali menghampiri Liverpool. Dimulai ketika Wigan harus bermain dengan sepuluh pemain saat Valencia menjegal Alonzo (again...).

Liverpoolpun tidak menyia-nyiakan peluang, dengan merubah susunan pemain, mengganti semua full backnya, SiMerah mulai merancang gol balasan. Lewat tendangan bebas Gerrard, yang hanya menyamping, Liverpool sepertinya mulai menguasai keadaan. Aksi El Zhar dan Riera akhirnya membalas gol, 2-2. Kuyt menutup aksinya dengan gol yang tidak kalah cantik berkat assist Pennant. 3-2.

Ternyata, Liverpool kembali menunjukan karakternya, staying power dan berusaha meraih kemenangan. Aksi blunder ditutup dengan kerja keras. Kolektifitas dan kerja sama antar pemain dengan memainkan bola dari kaki ke kaki dan menggunakan lebar lapangan, menutupi aksi individu Zaki.

Dengan Chelsea yang melumat Boro 5-0, perjuangan untuk meraih pucuk pimpinan akan dilakukan di Stamfor Bridge. Viva Liverpool...

Preview Man City vs Liverpool, 5 Oct 2008.



Saturday, October 4, 2008 at 4:33pm

Minggu ke tujuh dari rangkaian Liga Inggris 2008-2009, membawa Liverpool berkunjung ke Eastland, untuk berhadapan dengan Klub kaya baru, Manchester City. Sebuah pertandingan yang cukup penting untuk mempertahankan posisi dua dan mencoba mengintip untuk naik ke posisi teratas saat Chelsea menjamu peringkat tiga, Aston Villa.


Selain mempertahankan momentum kemenangan atas MU, Everton dan PSV, Liverpool berusaha menambah pundi points sebelum break pertandingan Internasional selama dua minggu, yang biasanya menyulitkan Liverpool dengan kembalinya para pemain yang cedera.

City dengan dukungan uang berlimpah dari Arab, membuatnya menjadi penantang serius di Liga musim ini. Dengan hadirnya Robinho dan Sean Wright-Phillips membuat pertarungan lapangan tengah akan semakin berat. Liverpool sepertinya akan menurunkan Mascherano yang diistirahatkan saat melawan PSV, sehingga Alonso atau Riera akan duduk sebagai cadangan. Masche akan mencoba mematikan pergerakan Robinho.

Usai perayaan gol ke seratus, Gerrard tentunya tidak akan berlama-lama untuk merubahnya menjadi seratus satu, demikian juga halnya dengan Keane, yang berusaha membuat gol perdana di Liga ini. Dukungan Torres dan Kuyt dari lini depan membuat Liverpool menjadi semakin tajam.

Adanya rumor dari Madrid yang mencoba mendekati Agger, tidak serta merta merubah jantung pertahanan dengan mengganti Skrtel atau Carragher. Raffa tampaknya enggan untuk merubah formasi kecuali ada pemain yang cedera. Dengan duo yang makin solid itu, diharapkan gawang Riena akan kembali ‘clean sheet’.

Karena masih di Bandung, maka pertandingan ini akan disaksikan di Café Terazza Jl Surya Sumantri. Prediksi, Liverpool menang 2-1.

Updated : 5 Oct 2008, 11:46 WIB, Usai pulang nonton bareng.
Ternyata prediksinya salah, Liverpool menang 3-2, usai tertinggal dulu dua gol. Liverpool bisa bangkit dari kekalahan untuk tampil sebagai pemenang. Ini juga artinya Liverpool udah lebih dewasa dalam bermain bola, tidak panik meskipun sudah tertinggal dua gol sekalipun.

Musim ini sudah tiga kali Liverpool tertinggal lebih dahulu, melawan Boro, MU, Marseile. Liverpool dapat menuntaskan perlawanan dengan mencetak gol lebih banyak. Kini meski tertinggal dua gol, Liverpool bisa bangkit.

shalat Ied di ITB.


Siapa sangka, kalo sekitar 13 tahun lalu ketika masih menjadi mahasiswa duduk bersimpuh dilapang basket Ganesha untuk mengikuti proses OSKM, kini diatas sajadah mendengarkan kutbah Iedul Fitri ? Itulah hidup, sebuah perubahan yang menjadi tanda bahwa hidup yang harus selalu kita syukuri.

Shalat Ied di dalam kampus ITB, atau tepatnya dilapang basket, tempat yang dulunya barudak beels pada nongkrong, baru dimulai pukul tujuh, sementara tempat-tempat lain sudah mulai setengah jam yang lalu. Saya dan keluarga tiba satu jam sebelumnya karena takut tidak kebagian tempat.

Sebelum shalat, tiap 10 menit sang pembawa acara menghimbau jemaah untuk mengisi tempat yang kosong didepan untuk laki-laki dan wanita dibelakang. Sepertinya sudah menjadi kebiasan kita untuk tidak mendengarkan himbauan dan cenderung suka-suka.

Setelah lapangan basket dan sekitar jalan utama kampus penuh dan mentari sudah cukup
menuangkan panasnya, shalat dua rakaatpun dimulai. Dengan dihadiri oleh berbagai kalangan dari yang muda hinggayang tua, saya teringat pesan Ustad kalo Imam seharusnya bisa menjaga diri dengan tidak membacakan surat-surat yang panjang. Akibatnya anak kecil disamping mengeluh karena kelamaan.

Khotbah Shalat Ied, yang menerangkan lingkungan yang baik akan membawa pengaruh terhadap perkembangan manusianya menyusul berbagai rangkaian kejadian memalukan yang terjadi dikalangan petinggi negara. Bukan tanpa sebab sang Khatib dari YPM Salman membawa kutbahnya seperti itu karena ITB sebagai tempat yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa yang baik namun kembali
lagi ke pribadi masing-masing kalau ternyata mereka melakukan perbuatan tercela.

Usai sholat Ied, mampir dulu ke Himatika, tempat nongkrong yang tidak berubah, kotor dan tak terurus dengan bendera besar Himatika bertengger megah ditembok atasnya. Mungkin karena itu mahasiswa betah didalamnya. Jalan-jalan disekitarnya membawa ingatan menerawang, betapa waktu begitu cepat berlalu. Teringat lagu dimasa OSKM itu :'...Hari ini, hari milikku, juga esok masih terbentang....'

Liverpool vs Stoke, EPL 20 Sept 2008.

Liverpool vs Stoke, EPL 20 Sept 2008.
Liverpool vs Stoke City


Liverpool sepertinya bakal meraih kemenangan dengan mudah melawan klub promosi, Stoke di Anfield, ketika tendangan bebas Gerrard di menit awal meluncur mulus ke gawang Sorensen. Namun hakim garis melakukan keputusan buruk dengan menyatakan salah satu pemain Liverpool berdiri offside sehingga gol ke seratus Gerrard belum terjadi.

Stoke, yang bermain sangat bertahan dengan menumpuk sejumlah pemain didepan gawang membuat Liverpool kesulitan untuk mendobrak pertahanan itu. Dengan formasi menyerang 4-4-2 dimana Keane yang belum mencetak gol sejak pertama kali pindah, ditandemkan kembali dengan Torres. Serangan silih berganti dari kiri dengan kombinasi Riera dan sokongan Dossena dari belakang dan juga dari kanan dengan penetrasi Arbeola dan Kuyt mencoba mengancam gawang Stoke. Namun tak ada satu pun yang berhasil.

Harapan bahwa Liverpool akan meraih point penuh dan meninggalkan Chelsea yang akan bertarung dengan MU besok sepertinya tinggal menunggu waktu. Namun harapan tinggal harapan karena Stoke sangat disiplin dengan tidak memberi ruang bagi Toress untuk menunjukan ketajamannya.

Liverpool sepertinya ditakdirkan untuk tergelincir menghadapi klub promosi. Sangat jauh penampilan Liverpool saat ini apabila dibandingkan dengan ketika melawam MU, minggu sebelumnya. Para pemain sepertinya frustasi menghadapi tembok Stoke yang berlapis dan penampilan Sorresen yang luar biasa. Tercatat, tendangan Alonso yang berhasil diblok dua tangan oleh kiper Stoke itu. Tendangan Keane yang sudah berhadapan dengannya pun berhasil ditangkap.

Usai satu jam tanpa gol, Benitez mengganti Riera dengan Babbel dan Keane dengan Benayoun. Dengan kombinasi Toress, Keane, dan Kuyt didepan, Benitez tidak punya senjata andalan lagi didepan sehingga dia mencoba peruntungannya dari tengah. Namun kontribusi dari dua pemain tengah ini pun tidak maksimal. Tidak ada penetrasi yang bagus dari keduanya.

Gerrard yang coba membangkitkan semangat timnya berusaha memecah kebuntuan dengan tendangan jarak jauh, namun dua kali kesempatan dari sudut yang berbeda tidak merubah apa-apa. Demikian juga halnya tendangan bebas yang merupakan replika dari gol yang dianulir dibabak pertama, hanya membuat penggemar Liverpool menahan nafas dan berteriak kesal.

Ditengah kebuntuan bahkan muncul ketakutan akan hadirnya golnya Stoke diakhir pertandingan ketika special tim yang mencetak gol dari lemparan jarak jauh mendapat kesempatan. Untung Liverpool terhindar dari bencana. Juga ketika tendang bebas langsung Stoke didepan gawang, tidak dimanfaatkan oleh the Potter.
Toress gagal mendobrak pertahanan Stoke City

Gol untuk Liverpool yang sepertinya tinggal menunggu waktu akhirnya tidak pernah datang. Semua usaha yang dilakukan para pemain Liverpool sepertinya membentur tembok tebal dan rasa frustasi dari setiap pemain Liverpool terlihat jelas ketika wasit meniup peluit panjang.

Asa untuk berlari cepat dengan memuncaki klasemen dengan keunggulan 3 point atas Chelsea dan sembilan point dengan MU, terbuang percuma. Perjalanan Liga Inggris memang masih panjang namun hasil imbang dengan Stoke ini sepertinya telah membuang semangat tinggi usai menikam MU minggu lalu. Hanya harapan akan Liverpool bisa menumbangkan Everton di Goodsion Park minggu depan yang membuat Liverpool bisa bangkit. Semoga.......

Cibubur, 20 Sept 08, 11:25.