Saturday 13 December 2008

Dua-Dua...berharap hasil buruk MU dan Chelsea.



Hasil imbang 2-2 dengan Hull City, tentu bukanlah hasil yang diharapkan. Mengingat persaingan yang sangat ketat dengan Chelsea dan MU, so hasil buruk dua tim itu akan berpengaruh besar pada posisi Liverpool. Hingga tulisan ini dibuat MU sedang bertarung dengan Spurs di White Heart Line dan Chelsea akan bertanding besok.

Pendukung Liverpool yang telah mengikuti perjalanan SiMerah sejak lama, akan sangat mafhum dan gemas dengan penyakit Liverpool satu ini. Selalu keteteran dengan tim promosi sehingga terkadang tergelincir. Untung tidak terjatuh. Bayangkan SiMerah tertinggal duluan dua gol, dimana salah satu gol merupakan bunuh diri Carragher.

Hull datang ke Anfield tanpa menunjukkan rasa takut sedikitpun. Tidak seperti tim papan bawah yang berusaha meraih satu angka, Hull menyusun serangan dari titik terlemah Liverpool, yakni sisi kiri. Berawal dari pelanggaran Hyypia dari sisi itu, bola dilayangkan ke sisi kanan dan dipindahkan ke tengah untuk menjadi kemelut, McShane menyambar bola yang tak terjangkau Reina. 0-1 untuk Hull City. Gol kedua berawal dari rasa gugup Carragher dan tidak mampunya Dossena untuk mengimbangi Mendy yang bermain luar biasa di menit awal. Umpang menyusur Mendy diteruskan Carragher ke gawang sendiri.

Liverpool yang tersengat berusaha bangkit langsung dan dua gol dibalas tuntas oleh Gerrard. Dengan posisi bebas dibelakang Kuyt, Gerrard berhasil menyusup untuk dua kali mengelabui Myhill. Dalam tiga puluh menit, kedudukan imbang 2-2. Liverpool tentu saja ingin meraih hasil maksimal dan terus menggempur gawang Hull City, namun hingga peluit babak pertama berakhir, hasil tersebut tidak berubah.



Ketika babak kedua dimulai, harapan untuk tercipta gol lagi sangat besar, terlebih pertandingan sangat menarik untuk diikuti dengan Liverpool memegang kendali permainanan. Kesempatan besar terjadi ketika Hyypia menyundul umpan Gerrard dari tendangan penjuru, yang menyentuh tiang gawang.

Setelah berkali-kali terhadang, Rafa merubah susunan permainan dengan memasukan El Zhar, Babel dan Leiva. Sayang, beban berat di pundak El Zhar sepertinya tidak bisa membuat permainannya berkembang dan malahan kartu kuning yang dia peroleh karena mengganjal lawan. Dia juga tidak bisa memainkan irama permainan dengan baik sehingga merusak strukur yang sudah ada.

Sepertinya Rafa sudah tidak percaya dengan Keane, yang terlihat menggerutu di bangku cadangan. Meski Keane beberapa kali terlihat melakukan pemanasan namun Rafa tidak kunjung jua memberinya kesempatan. Padahal dengan satu striker, Kuyt, Liverpool terlihat kesulitan menembus benteng Hull City.

Berharap akan hasil buruk Man Utd dan Chelsea, bukanlah sikap seorang kstaria. Namun hasil kompetisi tentunya dipengarui oleh performance lawan secara keseluruhan. Mari kita berdoa, semoga Spurs menekuk MU dan Zola tidak bermain mata dengan tim lamanya, Chelsea.

Sunday 7 December 2008

Ditilang : Thank to Pak Adi



Gw mungkin bukan warga negara yang baik karena sampai sekarang ga pernah ikut pemilu sekalipun. Ga pernah ikutan ngantri untuk memilih, baik untuk wakil rakyat yang terhormat, pilkada, pilgub apalagai pilcapres. Dan mungkin, dengan apa yang dilakukan pada polisi apabila mereka menyuruh minggir maka yang dilakukan selalu jalan damai..Males bo urusan ama mereka. Btw, gw sekarang punya NPWP, so bukan warga negara yang ga baik juga khan. Meski pajak yang dipungut sepertinya kegedean, apalagi kalo THR atau bonus masuk barengan dengan gaji. Kayanya ga ikhlas kalo dipotong gede padahal kita yang kerja tapi negara maen potong begitu aja :(...Eit daripada ngelantur tentang pajak, mendingan fokus pada judul tulisan diatas.

Semalam, sekitar jam tujuh, usai membawa Kia jalan-jalan ke Senci, mobil dibawa perlahan sambil mencoba mendengarkan Boyz II Men yang baru dibeli di Beatz, toko CD disampin Kafe Betawi...Mumpung Kia tidur! Kalo ga maka DVD Polly Pocket yang dibelinyalah yand diputar. Saking senangnya denger B2M (jadul banget yah gw)... jalan yang diambil keluar dari Senci adalah sisi tengah yang ternyata terhambat karena ada yang berhenti dilampu merah menuju ke Senayan. Waktu tidaklah terburu-buru namun kalo diam di tengah maka akan terbawa ke Senayan dan itu berarti akan kena macet karena adanya pertandingan PSSI. Akhirnya diputuskan untuk pindah jalur ke kiri yang lancar.

Lampu seign kiri dinyalalakan dan Taksi yang dibelakanpun memberi jalan. Dengan satu tarikan, mobilpun pindah ke jalur kiri dan perjalanan diteruskan...Namun didepan seorang polisi dengan sigap memberhentikan...What's wrong ???? Gw paling benci ama Polisi apalagi mereka yang sudah memainkan tongkat skywalker yang berwarna merahnya....Didepan juga ada beberapa mobil yang berhenti. Damn....

"Selamat malam pak", kata Polisi itu, mencoba ramah." Tadi babak dari jalur tengah, terus ke kiri itu berbahaya. Bisa lihat SIM dan STNKnya ?". Lanjutnya lagi.Waduh males banget dech, masa kaya gitu aja ditangkep. Karena males berdebat, mendingan dikasih aja kedua surat berharga itu. "Mau ditilang apanya nih Pak, STNK atau SIM ?" Polisi itu mulai memainkan kekuasannya untuk menakut-nakuti gw. Dan gw udah mulai takut. Keluarlah kata-kata sakti." Damai dech Pak ?"

"Wah kalo damai mahal Pak." Sahut Polisi itu. " Dendanya 125 ribu"...Gila dalam hati gw..Ini sama dengan makan dikafe Betawi tadi, atau jadi beli papan seluncuran untuk belajar berenang di Arena. Mobilpun dimajukan dulu kedepan agar lebih kepinggir dan transaksi dengan Polisi itupun dilanjutkan. Uang dua lembar, seratus ribu dan lima puluh ribupun berpindah tangan.
" Wah, Dikembalikan ga nih Pak ?" kaget juga dia kalo gw ga ada perlawanan lebih lanjut.

" Ya dong, bapak mintanya kan 125 ribu, tapi saya minta resi atau buktinya yah pak ?" Gw coba bernegoisasi dan memastikan bahwa denda yang Gw bayar tidak masuk ke dompetnya, tapi masuk ke kas negara yang berkurang penghasilannya karena turunya harga bensin sebesar 500 rupiah. Lumayan kan tuh sama dengan subsidi 250 liter dari Gw. (setelah dihitung pake Excel hehehe).

“Kalo Bapak minta resi berarti Bapak saya tilang” kata Polisi itu makin memainkan kekuasaannya. Dengan tidak berdaya dan merelakan bahwa uang itu menjadi milik Polisi itu, Gw pun menunggu kembalian dua puluh lima ribu rupiah. Sang Polisi pun pindah ke sebelah kiri dan membuka dompetnya. “Maaf yah pak kalo uangnya recehan” kata Polisi itu mencoba untuk lebih ramah lagi..
“Ga apa-apa Pak, yang penting pas” Gw coba berputar peran dengan memainkan kekuasaan. Setelah uang kembalian Gw terima, Gw bertanya “ Nama bapak Siapa dan dari kesatuan mana ?”. Sang Polisi itupun menjawab.” Saya Adi dari Polda Metro Jaya”.

Setelah STNK dan SIM diterima mobilpun dibawa perlahan menelusuri jalan malam di Jakarta dan untuk membunuh perasaan dongkol dan berhenti memaki-maki Polisi itu, CD B2M kembali dinyalakan. “Thanks Pak Adi…Selamat hari raya Lebaran Haji, semoga uang yang diterima dapat bermanfaat, apalagi bisa dibelikan kambing untuk Kurban. Jangan dipakai untuk maen-maen yah”….

Berikut daftar tilang dengan dendanya (yang membuat makin benci sama Polisi dan paranoid liatnya dipinggir jalan) :
1.1997, Ditilang di Jalan Setiabudi Bandung. SIM A diambil oleh oknum Polisi. Disuruh diambil di kantor Polisi jalan Jawa namun Polisi itu tidak ada
2.2006, Ditilang didepan Bunderan HI karena belok kiri sebelum Jam tujuh malam. Denda Rp 50.000,-
3.2007, Ditilang karena melanggar tanda dilarang masuk jam 4 pagi, diperempatan Pasteur dibawah kolong Paspati. Harusnya emang belok kiri, tapi karena dirasakan masih pagi, toh ga ada mobil yang lewat, jadi lurus aja. Kantor Polisi diujung jalan dan sang Polisi muncul dengan senyuman manis karena ada mangsa yang masuk perangkap. Denda Rp 50.000,-.
4.2007, sewaktu mau beli batagor Ikhsan di Pasar Anyar Bandung. Kembali melanggar perboden, yang waktu SMA, belum ada. Sang Polisi yang bersembunyi diantara becak, muncul ketika mobil mulai melintas. Boleh jalan lagi setelah bernegoisasi sebesar Rp 20.000,-
5.2007, Jalur darurat Jagorawi menuju Cibubur. Sebelumnya ga tau kalo jalur darurat ga boleh dipake. Sewaktu Polisi itu memberhentikan, coba nanya tapi tetep dianggap salah. Denda tanpa resi sebesar Rp 110.000,-.

Jadi timbul satu pertanyaan, Apa bedanya Polisi dengan preman yang suka malak yah ???? Selama ini gw malah belum pernah tuh dipalak ama Preman…..

Monday 1 December 2008

R we ready to be a champs ???



Dengan hasil imbang 0-0 vs West Ham timbul satu pertanyaan, apakah kita siap menjadi juara ?? Raihan satu point memang cukup untuk membawa Liverpool memimpin Liga Inggris namun pada dasarnya Liverpool gagal memanfaatkan peluang terbaik. Beban mental untuk menang sepertinya menjadi sesuatu yang berat sehingga Simerah tidak bisa bermain lepas.

Kita mungkin lebih baik dari Chelsea apabila bermain di kandang, hanya tiga kali seri sedangkan Sibiru dua kali kalah dan tiga kali draw. Sepertinya Rafa harus mencari solusi selain kerja keras karena tidak semua tim yang datang ke Anfield untuk menang. Ada yang hanya berusaha mencuri satu point dengan menumpuk semua pemain di depan gawang. Tiga kali hasil imbang Liverpool dipeoleh dari tim yang secara sejarah tidak pernah meraih hasil yang bagus. Namun hasil akhir bukan ditentukan oleh sejarah, tapi dari perjuangan selama sembilan puluh menit.

Kerjasama tim harus selalu ditingkatkan. Rasa percaya terhadap sesama rekan merupakan landasan agar hasil maksimal bisa dicapai. Penyelesaian akhir yang tidak terburu-buru dan sabar dalam membongkar pertahanan lawan akan jadi kunci untuk meraih hasil maksimal. Jika Liverpool tidak bisa memainkan alur permainan dengan benar maka hanya kekecewaan yang akan didapat.

Kali ini,hasil imbang 0-0 kita syukuri (untung tendangan Bellamy hanya menyentuh tiang). Berlatih lagi sehingga hasil lebih baik akan kita dapatkan dipertandingan berikutnya.