Sunday 22 March 2009

Demolition part 3, Nonton Bareng...


Liverpool melanjutkan performa menawannya selama bulan Maret dengan menghancurkan Aston Villa, lima kosong tanpa balas. Dengan hasil ini, Liverpool menempel MU dengan selisih satu point meski MU masih unggul satu pertandingan. Lima gol yang tercipta, tiga diantaranya merupakan hatrik Steven Gerrard lewat dua tendangan penalti dan satu tendangan bebas yang merupakan set pieces tipikal Liverpool. Dua gol lainnya adalah rebound Kuyt dan tendangan First time Riera yang merupakan assist Reina.

Dengan hasil lima kosong tanpa balas ini juga merupakan catatan yang baik bagi Reina yang membukukan 100 pertandingan tanpa kebobolan dalam 197 pertandingan, tiga pertandingan lebih baik dari Ray Clemence, kiper Legendaris Liverpool tahun 70an yang dibawa Shankly dengan prestasi lima gelar Juara Liga Inggris dan tiga gelar juara Eropa.

Liverpool benar-benar memanfaatkan terpelesetnya MU dikandang Fulham dengan tumbang 0-2 dan terjungkalnya Chelsea di kandang Spurs 0-1. Kejadian ini merupakan kebalikan dari hasil 12 tahun lalu saat SiMerah gagal memanfaatkan kalahnya MU dari Derby County dengan hasil buruk melawan Conventry di Anfield. Saat itu, 6 April 1997- Liverpool harus tertunduk saat Dion Dublin menjadikan Conventry unggul dimenit akhir setelah Liverpool unggul lebih dulu menit 52 lewat Robbie Fowler namun disamakan tiga belas menit kemudian oleh Noel Whelan.

Kini tinggal sisa delapan pertandingan didepan dan semuanya harus dimenangkan. Liverpool pernah mengalaminya tiga musim lalu, di musim 2006-2007 dengan sembilan kemenangan dari sembilan jadwal sisa. Dimulai dari menghancurkan Fulham 5-1, Newcastle 3-1, Everton 3-1, WBA 2-0, Bolton dan BlackBurn 1-0, WestHam 2-1, serta Villa dan Portsmouth 3-1. Apakah sejarah manis akan berulang sehingga gelar juara yang idam-idamkan akan datang ?

Dengan istirahat satu minggu dimana pertandingan internasional dilangsungkan jelas bukanlah sesuatu yang bagus. Bukan tanpa alasan, karena hilangnya konsistensi bisa muncul dan tensi Liga yang menurun ditengah jalan. Belum lagi cedera yang didapat usai berbenturan. Liverpool sangat dirugikan dengan hal ini, seperti yang dialami Torres beberapa saat yang lalu. Semoga kejadian buruk itu tidak terjadi sehingga pada saat bertandang ke kandang Fulham, Liverpool dapat tampil lengkap untuk menuntaskan perlawanan Murphy dkk.

Nonton Bareng.

Satu hal yang menjadi kesenangan dalam mengikuti perjalanan Liverpool adalah dengan nonton bareng, dimana kita bisa bersama-sama menumpahkan kegembiraan saat menang dan juga sama-sama berduka jika kalah. Saat Liverpool melawan Villa ini memang ditonton dirumah namun bentuk nonton bareng jadi berubah saat melakukan pandangan mata kepada Christie Hardini, rekan pecinta Liverpool yang tidak berlangganan Aora dan Link streamingnya hilang. Merupakan satu pengalaman seru saat melaporkan kejadian kepadanya terlebih saat chat di Facebook ilang dan berganti ke YM. Update status di Facebook juga dilakukan, terutama jika terjadi gol.

Musim ini, Nonton bareng Big Reds jarang dilakukan. Hanya dua pertandingan pertama saat Liga Inggris simpang siur akan disiarkan dimana, saat menang 1-0 melawan Sunderland di Cafe remang-remang di Block M dan menang 2-1 melawan Boro di Midpoint. Setelah itu jarang dilakukan karena selain Aora sudah terpasang juga jadwal Liga yang terlalu malam untuk dinikmati bersama keluarga. Kangen juga suasana nonton bareng itu, apalagi saat lagu YNWA dinyanyikan saat pertandingan mau berakhir.

Jika di Bandung, Nonton bareng harus dilakukan karena dirumah tidak ada Aora. Pilihannya adalah markas Big Reds di Terraza dan suasananya lumayan enak. Hanya saja kejadian lucu pernah terjadi saat salah baca jadwal sehingga baru datang ketika pertandingan sudah usai. Nonton bareng juga dilakukan dengan pemuja AIG di MU Cafe saat Liverpool menghajar MU 4-1. Suatu pengalaman yang luar biasa nonton bareng dengan mereka meski suasananya lain tanpa lagu YNWA. Teman-teman Beels yang beda haluan dalam memilih klub kesayangannya hanya melakukan ledek-ledekan.
Kejadian ini mengingatkan saat masih menjabat Presiden Big Reds sepuluh tahun lalu. Dengan dukungan rekan-rekan sesama pecinta Liverpool di Bandung, tiap Simerah bertanding selalu berusaha untuk nonton bareng. Imanuel Manurung atau biasa dipanggil Iim, meminjamkan proyektornya untuk dipakai, Rully yang penyiar Paramuda-membewarakan acara itu di Radio tersebut, Nura- yang ketua LFM ITB, sering diminta bantuan supaya bisa memakai gedung LFM ITB. Semua bahu membahu untuk acara nonton bareng itu.
Saat Liverpool menang terakhir kali dikandang Arsenal 1-0, tanggal 13 Feb 2000, Kita melakukan nonton bareng di Cafe Bali dengan bantuan Proyektor Iim yang disaksikan diantaranya oleh Madong, Novel, dan Ivan. Selain kemenangan, pengalaman seru adalah saat nonton bareng di LFM ITB, 1 Oct 2000 melawan Chelsea. Liverpool yang kalah 0-3 dimana Sander Westerveld melakukan bunuh diri baru bisa disaksikan karena harus naik gedung LFM untuk memasang antena untuk menangkap siaran di SCTV. Meski cape saat naik keatas dan Liverpool kalah namun pengalaman seru saat interview dengan penyiar Paramuda, Rully untuk mengajak pencinta Liverpool mampir benar-benar membawa kepuasan tersendiri.

Dengan hadirnya MidPoint di Jakarta, Caffe Terazza di Bandung, atau cafe-cafe lain yang tersebar diseluruh Indonesia memudahkan pecinta Liverpool untuk menonton bareng. Jadwal yang ketat dan masih bertahannya Liverpool di Liga Champions menjadikan ajang ini semakin meriah untuk dinikmati.

sumber : http://www.lfchistory.net



Saturday 21 March 2009

It's massive result

Minggu ke dua bulan Maret 09 menjadi minggu yang terbaik bagi Liverpool dalam mengarungi perjalanannya di musim kompetisi tahun ini, baik di Liga Inggris, Liga Champions maupun masa depan Liverpool. Usai dipermak oleh Boro 0-2 di Riverside, Liverpool bangkit dengan menghajar Madrid empat gol tanpa balas untuk lolos ke babak delapan besar Liga Champions. Pertandingan yang gagal ditonton langsung karena ketiduran menjadi awalan yang baik sebagai hadiah ulang tahun Liverpool yang ke 117, 15 Maret 2009.

Real Madrid sebagai tim paling sering yang menjadi juara Liga Champions, sembilan kali dibuat tidak berkutik di Anfield.Dengan selisih lima gol dalam dua pertandingan yang menjadikan Liverpool tidak pernah kebobolan selama melawan Madrid.

Liverpool kemudian bertandang ke Old Trafford, kuburan Liverpool yang lain dimana Liverpool tidak pernah menang disana dalam lima tahun terakhir. Kemenangan terakhir terjadi 24 April 2004, saat Murphy mencetak gol lewat tendangan penalti. Setelah Liverpool dipegang Raffa, Liverpool selalu gagal menang disana. Dengan kemenangan 2-1 di Anfield, inilah kesempatan Liverpool untuk melakukan double.

Tidak seperti biasanya, pertandingan kali ini disaksikan di MU Cafe PVJ atas undangan beberapa teman penggemar MU. Ada rasa ragu jika kalah menjadi bulan-bulanan, namun dengan tekad tinggi dan tanpa rasa takut, tempat itu pun dijambangi meski terhambat lampu merah IP dan juga Sukajadi yang macet abis. Tiba di MU Cafe 45' sebelum pertandingan dimulai namun tempat itupun sudah penuh dengan pendukung MU dan beberapa lainnya yang tidak kebagian tempat duduk sehingga harus menunggu diluar . Untungnya teman sudah booked tempat dari sore hari sehingga mendapat tempat yang bagus.

Tidak seperti Reds Corner atau MP2, yang memulai pertandingan dengan mars Liverpool dan lagu YNWA, nonton bareng di MU Cafe sepertinya biasa saja karena pendukung MU tidak melakukan apa-apa. Jadi kangen suasana meriah ketika nonbar bareng penggemar Liverpool lainnya.

Pertandingan dimulai dengan tempo biasa, dimana kedua tim sepertinya berhati-hati dan Liverpool mulai menguasai keadaan, namun malahan kebobolan duluan saat Reina gagal mengantisipasi gerakan Park yang menerobos sehingga dia dijatuhkan. Tendangan penalti Ronaldo gagal dihalau meski arahnya dapat terbaca. Riuh rendah pendukung MU mulai dan hati pun sepertinya teriris. Liverpool yang tersengat berusaha membalas dengan Torres dan Gerrard sebagai andalan. Lewat sebuah serangan balik dari bola sapuan Skrtel yang tidak berhasil dihalau Vidic, dikejar Torres sehingga berhadapan satu lawan satu dengan Van Der Sar. Dengan ketenangan luar biasa, Torres berhasil menuntaskan tugasnya dengan mencetak gol balasan.1-1. Untuk pertama kali dalam 14 pertandingan gawang Van Der Sar bobol juga, gol lain tinggal menunggu.

Liverpool tidak puas dengan hasil imbang, terus menggedor pertahanan MU. Lewat satu kerjasama antara Torres dan Gerrard, Evra harus menjatuhkan Gerrard dikotak penalti untuk menghadang gerakan Gerrard yang mendapat umpan Torres dari sisi kiri. Sebuah penalti untuk mengalahkan MU, seperti penalti-penalti lain yang pernah terjadi sebelumnya. Dengan dingin Gerrard mengarahkan bola ke sisi kanan yang tidak bisa ditahan Van Der Sar yang diberi petunjuk Tevez untuk bergerak ke arah kiri. 2-1. Hanya aku dan temen pendukung Liverpool yang berteriak untuk membunuh MU Cafe yang terdiam. Cium Gerrard dikamera untuk semua pecinta Liverpool. Yeaah....


Babak kedua, dimulai dengan gebrakan MU untuk menyamakan kedudukan. Waktu tiap detik sepertinya lama untuk berlalu, Liverpool digempur dari semua lini, namun hingga menit tujuh puluh, Liverpool masih unggul 2-1. MU-pun mengganti tiga pemain sekaligus untuk menambah daya gedor sementara Liverpool beberapa menit sebelumnya mengganti Riera yang bermain kurang effektif dengan Dossena untuk mengganti peran Aurellio disisi kiri.

Vidic kembali melakukan kesalahan dengan menarik celana Gerrard sehingga dia harus keluar lapangan yang mengakibatkan MU harus bermain dengan sepuluh pemain. Aurellio yang menendang tendangan bebas itu dengan manis membuat Liverpool unggul 3-1. Kembali berteriak dirumah orang....yeaah. Tidak seperti Ronaldo yang mengambil ancang-ancang dengan mundur enam langkah dan kemudian menarik nafas dengan badan dibuat tegap, namun hasilnya hanya screaming didepan gawang (meski degdegan juga sih melihatnya), Aurellio mencetak gol dengan sentuhan magis gaya Brazil. Bola ditendang dengan satu sentuhan kaki kiri untuk melintir tanpa bisa disentuh Van der Sar. Gol ini menjadi kumpulan tendangan bebas yang berbuah gol lainnya yang dicetak Liverpool ke gawang MU. Selain gol Berger tanggal 4 Maret 2000, Danny Murphy tanggal 17 Desember 2000, dan Riise tanggal 4 November 2001. Diantara semua gol tendangan bebas itu, gol Aurellio terhitung gol paling indah.

Liverpool menambah luka MU dengan mencetak gol keempat lewat sebuah serangan kilat dari tendangan gawang. Bola sepakan Reina gagal diantisipasi O'shea sehingga Dossena berhasil menchip bola itu untuk mengelabui Van Der Sar. Hasil akhir 4-1 untuk membawa Liverpool ke jalur juara Liga Inggris. Sebuah massive result yang tidak pernah terbayang sebelumnya. MU yang tidak pernah kalah sebelumnya seperti menjadi tim yang bisa dikalahkan oleh siapa saja. Thanks to Dokur, Harry dan Fanny. MU cafe menjadi tempat yang indah untuk penggemar Liverpool yang berpesta bersama. Selain aku ada Madong dan Andri yang memakai kostum Liverpool diantara pemuja AIG.


Delapan gol dalam satu minggu digawang musuh-musuh Liverpool menjadi hadiah ulang tahun yang terindah. Seratus tujuh belas tahun sudah Liverpool berdiri sejak 1892. Dan selama dua puluh lima tahun mengenal Liverpool sejak final Liga Champions 1984, perasaan cinta itu tidak pernah berubah. I was made for Liverpool and Liverpool was made for me.

Seakan menjadi kado indah lainnya, Raffa memperpanjang kotrak hingga 2014, untuk membawa kembali kejayaan Liverpool. Awan hitam yang menutupi Anfield perlahan mulai memudar.

Selanjutnya, Liverpool harus berhadapan dengan Chelsea di perempat Final Liga Champions usai pengundian yang dilakukan di Roma. Dengan hasil ini, selama lima tahun berturut-turut, Chelsea menjadi klub yang harus dihadapi Liverpool. Hasil buruk tahun lalu harus dibalas dengan tuntas untuk membawa Liverpool ke semifinal untuk berhadapan dengan pemenang antara Bayern dan Barcelona. Jika semuanya lancar maka Roma menjadi rumah kedua Liverpool untuk merengkuh piala itu ke enam kalinya.

Hasil Liga Inggris terbaru adalah MU kalah dari Fulham 0-2, Chelsea takluk 0-1 dari Spurs. Sebuah momentum yang baik dimana SiMerah harus merapatkan barisan dengan selisih satu point jika menang lawan Villa nanti malam di Anfield. Semoga tidak menjadi antiklimaks usai minggu yang indah. Dengan Gerrard dan Torres yang sedang fit serta suasana hati Benitez yang tenang, maka Villa akan menjadi ajang pembuktian bagi Liverpool bahwa gelar ke-19 bukanlah mimpi disiang hari..Come on Reds...With hope in our heart, YNWA.

Sunday 1 March 2009

Bisa tapi sulit

Akhirnya Riverside memang menjadi kuburan bagi Livepool usai SiMerah mencatat hasil buruk dengan kalah 0-2 dari tuan rumah Middlesbrough. Bukan sebuah kebetulan jika kekalahan kali ini juga bermula dari gol bunuh diri Alonso seperti halnya kekalahan pertama di Liga dari Spurs yang diakibatkan bunuh diri Carragher. Tuncay lalu menambah gol untuk mempersulit Liverpool meraih gelar Juara Liga Inggris. Peringkat Liverpoolpun turun karena disalip Chelsea yang sama-sama tertinggal tujuh point dari MU yang mempunyai satu pertandingan sisa.

Kita masih bisa menjadi juara yang keinginan itu harus dimulai dari diri sendiri dengan persiapan sebaik mungkin, membereskan semua permasalahan internal dan melupakan apa yang terjadi diluar. Bukannya mengharapkan bahwa MU dan Chelsea akan tersandung dipertandingan mereka, karena kalo kita tidak meraih tiga angka sama juga bohong.

Usai Rick Parry akan hengkang akhir musim ini, Raffa harus segera menandatangi kontraknya apabila dia mau melanjutkan Liga ini dengan baik. Hal itu harus diikuti dengan para pemain kunci seperti Agger, Arbeola, Kuyt. Raffa harus juga membuat kombinasi baru yang mumpuni apabila Torres dan Gerrard tidak kunjung membaik. Karena problem didepan adalah hal yang krusial apabila kita ingin menang dengan mencetak gol. Selama tiga bulan, usai kita menghancurkan Newcastle 5-1, sepertinya Liverpool tidak menemukan dewi fortunanya lagi.

Melawan Boro dengan modal menang di Bernabue, Liverpool turun dengan formasi baru yang menggebrak di tiga puluh menit pertama. Dengan Kuyt dan El Zhar di depan, sepertinya harapan untuk mencetak gol bisa ditumpahkan pada mereka. Kerja sama keduanya mampu menghadirkan ancaman namun masih bisa diantisipasi kiper Brad Jones. Boro mampu bertahan dengan baik dengan menumpuk pemain ditengah dan sesekali mengancam lewat aksi Stewart Downing yang membuat report Skrtel yang diplot kanan karena absennya Arbeola. Carragher yang biasa bermain disana digeser lebih ketengah bersama Hyypia.

Bencana tiba dari tendangan penjuru..Again. Apabila saat melawan Spurs Carragher menyundul dari tendangn penjuru ke gawang Reina, kali ini bola liar tendangan penjuru menyentuh Alonso dan berbelok ke gawang Reina tanpa bisa ditahannya. Sebuah pukulan yang mematikan bagi Liverpool pada menit 31.



Liverpool yang selalu bangkit dari ketinggalan sepertinya tersengat.Namun sebuah gol bunuh diri terlalu berat untuk dikejar terlebih tidak adanya Torres yang membuat Liverpool seperti kehilangan taji. Gerrard yang belum optimal tidak didukung oleh dua pemain tengah lain, Alonso dan Masche dalam mendobrak pertahanan Boro. Babbel seperti biasanya hanya bisa membawa bola namun tidak pernah sampai ke depan gawang karena keburu disambar lawan. Hingga turun minun, kedudukan masih 0-1 untuk Boro.

Babak kedua dimulai dengan inisiatif kembali dimulai dari Liverpool yang harus menang disini dan kemudian melanjutkan pertandingan hari selasa melawan Sunderland untuk mengejar ketinggalan dari MU yang baru bermain pada hari rabu melawan Newcastle. Skrtel mencoba peruntungan dari luar kotak penalti namun bola melambung jauh. Lalu Gerrard yang mencoba membawa bola dari sisi kiri hingga ke dalam kotak penalti yang memberikan umpan ke depan gawang namun sontekan El Zhar melewati tiang gawang.

Bencana kedua hadir, saat Liverpool gagal menerapkan perangkap offside yang baik yang bermula dari hilangnya bola dari Babbel sehingga Jeremie Aliadiere bebas untuk menyusur sisi kanan dan mengirimkan umpan mematikan yang diselesaikan Tuncay dengan baik, 0-2 pada menit 63. Liverpool setelah itu sepertinya kehabisan energi, Gerrard yang terganggu saat terjatuh ditarik keluar diganti Lucas setelah Carragher yang diganti Benayoun. Namun keduanya tidak memberikan warna baru bagi permainan buruk Liverpool sore itu.



Meski gol ketiga Boro dianulir karena pemain pengganti King sudah terlebih dahulu dalam posisi offside pada menit 90, kehilangan tiga angka dikuburan ini membuat para pemain Liverpool seperti kehilangan arah. Liverpool bukannya Chelsea yang langsung mengganti manajer untuk menaikan tensi, karena dengan skuad yang sekarang sulit bagi Liverpool untuk bersaing. Torres yang rentan cedera, Gerrard yang masih harus berususan dengan polisi pasca insiden di Newcastle, Raffa yang belum juga menandatangi kontrak membuat Liverpool makin sulit untuk bangkit.




Untuk Liverpool, jika ingin juara, kalian harus berubah. Bersatu kembali untuk merapatkan barisan. Jangan biarkan angin diluar menggangu semuanya. Harapan itu masih ada, meski sulit. Semoga.

source : Liverpoolfc.tv.