Sunday 27 December 2009

You'll Never Walk Alone : 10th BigReds

Anfield 28 December 1999, Liverpool harus berjuang ditengah hujan melawan Wimbledon dalam pertandingan terakhir ditahun 90an. Dengan menampilkan Gerrard dan Carragher dilini tengah, Liverpool berusaha menembus alotnya pertahanan Wimbledon. Hingga babak pertama berakhir skor masih kacamata. Kebuntuan ahirnya lepas, usai Owen berhasil memanfaatkan umpan Murphy pada menit 58. Liverpool pun bersorak, terlebih dengan masuknya Robbie Fowler dua menit kemudian. Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lama karena Wimbledon menyamakan kedudukan pada menit 63. Liverpool tersengat dan terus menekan. Berger mencetak gol lewat tendangan bebas limat menit kemudian dan ditutup oleh Fowler untuk mencatatkan gol ke 150nya dari 260 pertandingan bersama Liverpool. Simerah pun unggul 3-1, untuk mempertegas posisinya di zona Liga Champions.

Bandung, hari yang sama, sekumpulan penggemar Liverpool memutuskan untuk membuat sebuah klub yang bernama BigReds. Klub yang bermaksud untuk menyatukan semua penggemar Liverpool di Indonesia dalam sebuah wadah nyata setelah perkumpulan di dunia maya lebih dahulu terbentuk lewat milist. Dengan konsep 'Reds all over the land', dimulailah perjalanan BigReds dengan penekanan pada meratanya informasi tentang Liverpool ke seluruh Indonesia dengan dibuatnya buletin bulanan dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk bergabung dengan iuran anggota yang murah.



Kini- sepuluh tahun kemudian, disaat Liverpool kembali ke titik nadir saat harus terlempar dari Liga Champions dan berada diurutan tujuh klasemen sementara, BigReds merayakan satu dasawarsa perjalanannya. Perjalanan yang tidak mudah seperti hidup yang naik dan turun.

Selama itu, Liverpool belum sekalipun mencatatkan kembali sebagai juara Liga, meski gelar-gelar yang lain direbutnya hingga prestasi tertinggi di Eropa lewat Liga Champions ditahun 2005. Kerinduan terbesar itu hampir diraih musim lalu saat Liverpool menjejakkan diri diperingkat dua. Musim ini, sepertinya menjadi musim terburuk Liverpool dengan berbagai catatan buruk dan hanya berusaha untuk meraih tempat ke empat sebagai peserta terakhir Liga Champions musim depan. Sedih.

Meski demikian, harapan itu akan selalu ada. Seperti semboyan Liverpool, With Hope in our heart, Kita senantiasa berharap bahwa Liverpool akan segera bangkit. Tertinggal 12 angka dari Chelsea memang berat, tapi jika saja Liverpool kembali menampilan permainan baiknya, dengan pass and move, semua catatan buruk itu akan hilang. Dan dengan usia satu dekade ini, BigReds makin mengukuhkan diri untuk menjadi sebuah keluarga besar, tempat bernaungnya para pecinta Liverpool didalamnya sehingga semboyan You'll never walk alone, bukan hanya sekedar semboyan. Happy anniversary BigReds.

No comments:

Post a Comment