Hasil imbang 2-2 dengan Hull City, tentu bukanlah hasil yang diharapkan. Mengingat persaingan yang sangat ketat dengan Chelsea dan MU, so hasil buruk dua tim itu akan berpengaruh besar pada posisi Liverpool. Hingga tulisan ini dibuat MU sedang bertarung dengan Spurs di White Heart Line dan Chelsea akan bertanding besok.
Pendukung Liverpool yang telah mengikuti perjalanan SiMerah sejak lama, akan sangat mafhum dan gemas dengan penyakit Liverpool satu ini. Selalu keteteran dengan tim promosi sehingga terkadang tergelincir. Untung tidak terjatuh. Bayangkan SiMerah tertinggal duluan dua gol, dimana salah satu gol merupakan bunuh diri Carragher.
Hull datang ke Anfield tanpa menunjukkan rasa takut sedikitpun. Tidak seperti tim papan bawah yang berusaha meraih satu angka, Hull menyusun serangan dari titik terlemah Liverpool, yakni sisi kiri. Berawal dari pelanggaran Hyypia dari sisi itu, bola dilayangkan ke sisi kanan dan dipindahkan ke tengah untuk menjadi kemelut, McShane menyambar bola yang tak terjangkau Reina. 0-1 untuk Hull City. Gol kedua berawal dari rasa gugup Carragher dan tidak mampunya Dossena untuk mengimbangi Mendy yang bermain luar biasa di menit awal. Umpang menyusur Mendy diteruskan Carragher ke gawang sendiri.
Liverpool yang tersengat berusaha bangkit langsung dan dua gol dibalas tuntas oleh Gerrard. Dengan posisi bebas dibelakang Kuyt, Gerrard berhasil menyusup untuk dua kali mengelabui Myhill. Dalam tiga puluh menit, kedudukan imbang 2-2. Liverpool tentu saja ingin meraih hasil maksimal dan terus menggempur gawang Hull City, namun hingga peluit babak pertama berakhir, hasil tersebut tidak berubah.
Ketika babak kedua dimulai, harapan untuk tercipta gol lagi sangat besar, terlebih pertandingan sangat menarik untuk diikuti dengan Liverpool memegang kendali permainanan. Kesempatan besar terjadi ketika Hyypia menyundul umpan Gerrard dari tendangan penjuru, yang menyentuh tiang gawang.
Setelah berkali-kali terhadang, Rafa merubah susunan permainan dengan memasukan El Zhar, Babel dan Leiva. Sayang, beban berat di pundak El Zhar sepertinya tidak bisa membuat permainannya berkembang dan malahan kartu kuning yang dia peroleh karena mengganjal lawan. Dia juga tidak bisa memainkan irama permainan dengan baik sehingga merusak strukur yang sudah ada.
Sepertinya Rafa sudah tidak percaya dengan Keane, yang terlihat menggerutu di bangku cadangan. Meski Keane beberapa kali terlihat melakukan pemanasan namun Rafa tidak kunjung jua memberinya kesempatan. Padahal dengan satu striker, Kuyt, Liverpool terlihat kesulitan menembus benteng Hull City.
Berharap akan hasil buruk Man Utd dan Chelsea, bukanlah sikap seorang kstaria. Namun hasil kompetisi tentunya dipengarui oleh performance lawan secara keseluruhan. Mari kita berdoa, semoga Spurs menekuk MU dan Zola tidak bermain mata dengan tim lamanya, Chelsea.
NICE your BLOG
ReplyDeleteyou love liverpool,,
i love barcelona :)
Pls... visit my blog at:
www.dalvindoorlando.blogspot.com
Best Regard,
OrLaNd
---INDONESIA---