Monday, 10 November 2008
shalat Ied di ITB.
Siapa sangka, kalo sekitar 13 tahun lalu ketika masih menjadi mahasiswa duduk bersimpuh dilapang basket Ganesha untuk mengikuti proses OSKM, kini diatas sajadah mendengarkan kutbah Iedul Fitri ? Itulah hidup, sebuah perubahan yang menjadi tanda bahwa hidup yang harus selalu kita syukuri.
Shalat Ied di dalam kampus ITB, atau tepatnya dilapang basket, tempat yang dulunya barudak beels pada nongkrong, baru dimulai pukul tujuh, sementara tempat-tempat lain sudah mulai setengah jam yang lalu. Saya dan keluarga tiba satu jam sebelumnya karena takut tidak kebagian tempat.
Sebelum shalat, tiap 10 menit sang pembawa acara menghimbau jemaah untuk mengisi tempat yang kosong didepan untuk laki-laki dan wanita dibelakang. Sepertinya sudah menjadi kebiasan kita untuk tidak mendengarkan himbauan dan cenderung suka-suka.
Setelah lapangan basket dan sekitar jalan utama kampus penuh dan mentari sudah cukup
menuangkan panasnya, shalat dua rakaatpun dimulai. Dengan dihadiri oleh berbagai kalangan dari yang muda hinggayang tua, saya teringat pesan Ustad kalo Imam seharusnya bisa menjaga diri dengan tidak membacakan surat-surat yang panjang. Akibatnya anak kecil disamping mengeluh karena kelamaan.
Khotbah Shalat Ied, yang menerangkan lingkungan yang baik akan membawa pengaruh terhadap perkembangan manusianya menyusul berbagai rangkaian kejadian memalukan yang terjadi dikalangan petinggi negara. Bukan tanpa sebab sang Khatib dari YPM Salman membawa kutbahnya seperti itu karena ITB sebagai tempat yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa yang baik namun kembali
lagi ke pribadi masing-masing kalau ternyata mereka melakukan perbuatan tercela.
Usai sholat Ied, mampir dulu ke Himatika, tempat nongkrong yang tidak berubah, kotor dan tak terurus dengan bendera besar Himatika bertengger megah ditembok atasnya. Mungkin karena itu mahasiswa betah didalamnya. Jalan-jalan disekitarnya membawa ingatan menerawang, betapa waktu begitu cepat berlalu. Teringat lagu dimasa OSKM itu :'...Hari ini, hari milikku, juga esok masih terbentang....'
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment