Monday, 10 November 2008

Elegant...


Pasti pernah denger kata elegant khan ???? Bukan berarti 'eleh ganti' kalo lagi maen karambol, dimana kalo kalah kita diganti sama orang lain. Elegant yang dimaksud adalah luwes, rapih, bagus sekali. Belum liat ke kamus bahasa Indonesia apakah kata itu udah diserap jadi bahasa Indonesia.

Kenapa elegant ?

Tadi pagi dapat SMS, yang tertera dilayar dengan tulisan huruf besar 'IMPORTANT', yang berarti penting dong. Dari mana sampe berniat menuliskan seperti itu. Paling malas kalo dapat SMS pagi-pagi itu, tapi karena penasaran dibaca juga."Maaf siaran Astro terhenti s/d pemberitahuan lbh lanjut......". Hah ?????

Baru kemarin via Csnya dikonfirmasi kalo Direct Vision masih bisa menyiarkan acara Astro di Indonesia saat telpon minta pertambahan paket dan perubahan kartu kredit untuk auto debit. Semalam malah sudah email ke wecare@astro.co.id untuk inquiry selanjutnya. Ini yang disebut ga elegant, ga rapih, ga luwes dan ga bagus sekali.

Betapa Direct Vision tidak berusaha elegant untuk menyampaikan apa yang terjadi pada pelanggannya. Meski beritanya sudah bisa didapat di majalah Tempo seminggu sebelumnya atau di Interenet, tapi mereka tidak mau terbuka saat pelanggan bertanya langsung. Kita tidak peduli masalah apa yang terjadi antara DV dengan Astro, tapi cara mereka memperlakukan pelanggannya benar-benar tidak elegant.

Mereka bahkan tidak meminta maaf atas hilangnya kontents Liga Inggris, yang jadi andalan mereka atau sekedar pemberitahuan akan hilangnya kontents itu baik di Majalah bulanan yang dikirim atau dimedia massa. Kalo ditanyakan, mereka sedang berusaha, hanya sekedar untuk menenangkan pelanggannya. Konsekwensinya adalah pengurangan kontents karena masih adanya paket anak-anak yang ditonton. Dan susahnya sebagai penggemar Liga Inggris harus beralih ke Aora.

Aorapun kurang elegant. Mereka tidak mulai dari awal sehingga satu pertandingan awal harus disaksikan lewat tv satelit dicafe. Sosialisasi kurang sehingga baru bisa menikmati pertandingan pada minggu ketiga.

Sebagai konsumen, kita akhirnya tersudut dengan kenyataan bahwa provider terkadang tidak elegant dalam menindak lanjuti apa yang mereka alami sesungguhnya. Keterbukaan menjadi sebuah harga yang mahal.

No comments:

Post a Comment