Sunday, 1 March 2009

Bisa tapi sulit

Akhirnya Riverside memang menjadi kuburan bagi Livepool usai SiMerah mencatat hasil buruk dengan kalah 0-2 dari tuan rumah Middlesbrough. Bukan sebuah kebetulan jika kekalahan kali ini juga bermula dari gol bunuh diri Alonso seperti halnya kekalahan pertama di Liga dari Spurs yang diakibatkan bunuh diri Carragher. Tuncay lalu menambah gol untuk mempersulit Liverpool meraih gelar Juara Liga Inggris. Peringkat Liverpoolpun turun karena disalip Chelsea yang sama-sama tertinggal tujuh point dari MU yang mempunyai satu pertandingan sisa.

Kita masih bisa menjadi juara yang keinginan itu harus dimulai dari diri sendiri dengan persiapan sebaik mungkin, membereskan semua permasalahan internal dan melupakan apa yang terjadi diluar. Bukannya mengharapkan bahwa MU dan Chelsea akan tersandung dipertandingan mereka, karena kalo kita tidak meraih tiga angka sama juga bohong.

Usai Rick Parry akan hengkang akhir musim ini, Raffa harus segera menandatangi kontraknya apabila dia mau melanjutkan Liga ini dengan baik. Hal itu harus diikuti dengan para pemain kunci seperti Agger, Arbeola, Kuyt. Raffa harus juga membuat kombinasi baru yang mumpuni apabila Torres dan Gerrard tidak kunjung membaik. Karena problem didepan adalah hal yang krusial apabila kita ingin menang dengan mencetak gol. Selama tiga bulan, usai kita menghancurkan Newcastle 5-1, sepertinya Liverpool tidak menemukan dewi fortunanya lagi.

Melawan Boro dengan modal menang di Bernabue, Liverpool turun dengan formasi baru yang menggebrak di tiga puluh menit pertama. Dengan Kuyt dan El Zhar di depan, sepertinya harapan untuk mencetak gol bisa ditumpahkan pada mereka. Kerja sama keduanya mampu menghadirkan ancaman namun masih bisa diantisipasi kiper Brad Jones. Boro mampu bertahan dengan baik dengan menumpuk pemain ditengah dan sesekali mengancam lewat aksi Stewart Downing yang membuat report Skrtel yang diplot kanan karena absennya Arbeola. Carragher yang biasa bermain disana digeser lebih ketengah bersama Hyypia.

Bencana tiba dari tendangan penjuru..Again. Apabila saat melawan Spurs Carragher menyundul dari tendangn penjuru ke gawang Reina, kali ini bola liar tendangan penjuru menyentuh Alonso dan berbelok ke gawang Reina tanpa bisa ditahannya. Sebuah pukulan yang mematikan bagi Liverpool pada menit 31.



Liverpool yang selalu bangkit dari ketinggalan sepertinya tersengat.Namun sebuah gol bunuh diri terlalu berat untuk dikejar terlebih tidak adanya Torres yang membuat Liverpool seperti kehilangan taji. Gerrard yang belum optimal tidak didukung oleh dua pemain tengah lain, Alonso dan Masche dalam mendobrak pertahanan Boro. Babbel seperti biasanya hanya bisa membawa bola namun tidak pernah sampai ke depan gawang karena keburu disambar lawan. Hingga turun minun, kedudukan masih 0-1 untuk Boro.

Babak kedua dimulai dengan inisiatif kembali dimulai dari Liverpool yang harus menang disini dan kemudian melanjutkan pertandingan hari selasa melawan Sunderland untuk mengejar ketinggalan dari MU yang baru bermain pada hari rabu melawan Newcastle. Skrtel mencoba peruntungan dari luar kotak penalti namun bola melambung jauh. Lalu Gerrard yang mencoba membawa bola dari sisi kiri hingga ke dalam kotak penalti yang memberikan umpan ke depan gawang namun sontekan El Zhar melewati tiang gawang.

Bencana kedua hadir, saat Liverpool gagal menerapkan perangkap offside yang baik yang bermula dari hilangnya bola dari Babbel sehingga Jeremie Aliadiere bebas untuk menyusur sisi kanan dan mengirimkan umpan mematikan yang diselesaikan Tuncay dengan baik, 0-2 pada menit 63. Liverpool setelah itu sepertinya kehabisan energi, Gerrard yang terganggu saat terjatuh ditarik keluar diganti Lucas setelah Carragher yang diganti Benayoun. Namun keduanya tidak memberikan warna baru bagi permainan buruk Liverpool sore itu.



Meski gol ketiga Boro dianulir karena pemain pengganti King sudah terlebih dahulu dalam posisi offside pada menit 90, kehilangan tiga angka dikuburan ini membuat para pemain Liverpool seperti kehilangan arah. Liverpool bukannya Chelsea yang langsung mengganti manajer untuk menaikan tensi, karena dengan skuad yang sekarang sulit bagi Liverpool untuk bersaing. Torres yang rentan cedera, Gerrard yang masih harus berususan dengan polisi pasca insiden di Newcastle, Raffa yang belum juga menandatangi kontrak membuat Liverpool makin sulit untuk bangkit.




Untuk Liverpool, jika ingin juara, kalian harus berubah. Bersatu kembali untuk merapatkan barisan. Jangan biarkan angin diluar menggangu semuanya. Harapan itu masih ada, meski sulit. Semoga.

source : Liverpoolfc.tv.

No comments:

Post a Comment